Jumat, 24 Februari 2012

benih padi

Perlakuan Benih Padi


Produksi padi yang baik dan maksimal dimulai dari pemilihan dan perlakuan benih padi yang baik. Sesuai dengan anjuran pemerintah dan juga anjuran teknologi budidaya yang baik, benih padi yang digunakan sangat disarankan berasal dari benih padi bersertifikat. Benih padi yang bersertifikat menjamin :
  1. Keaslian / kemurnian varietas
  2. Daya tumbuh yang baik
  3. Masa pakai (expired product) diketahui dengan pasti, sehingga lebih terjamin.
Jaminan kualitas benih padi bersertifikat, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 23/Permentan/SR.120/2/2007, adalah :
  1. Benih belum kadaluarsa
  2. Daya tumbuh minimal 80%
  3. Kadar air 10% - 13%
  4. Kandungan kotoran maksimal 2%
  5. Kemurnian varietas minimal 98%
 Dengan kualitas yang baik, tanaman padi akan  tumbuh lebih seragam, sehingga memaksimalkan hasil saat dipanen.

Untuk memperoleh produksi yang maksimal, usaha yang baik harus dimulai sejak awal. Selain penggunaan benih bersertifikat, perlakuan benih saat akan disemaikan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan awal bibit padi. Inilah perlakuan benih padi yang baik sebelum disemaikan :

Menyortir benih yang masih memiliki daya tumbuh tinggi dengan menggunakan larutan garam.
  • Siapkan larutan garam dalam ember dengan volume sesuai dengan benih padi yang akan disortir. Konsentrasi larutan garam (takaran garam) tersebut diukur dengan menggunakan telur ayam/bebek mentah. Masukkan telur ke dalam ember berisi air. Masukkan garam sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk pelan. Pemberian garam dihentikan ketika telur mulai mengapung dalam air, hal ini menunjukkan bahwa kandungan garam telah cukup sebagai penguji benih.
  • Masukkan benih padi yang akan disortir. Kemudian diaduk sehingga semua benih tercampur dengan larutan garam tersebut. Biarkan beberapa menit, sehingga terlihat benih padi tersebut tenggelam dan sebagian kecil terapung.
  • Benih yang masih terapung merupakan benih hampa/rusak/tidak sempurna, sehigga tidak layak untuk dijadikan bibit. Walaupun benih tersebut dapat tumbuh, akan tetapi akan tumbuh menjadi bibit yang tidak sempurna.
  • Benih yang tenggelam dipilih sebagai benih yang akan disemaikan. Benih tersebut kemudian dibilas dengan air bersih sebanyak 2 kali agar larutan garamnya tercuci dengan baik.
Memeram benih sebelum disemai.
  • Benih yang akan disemai sebaiknya dibantu pertumbuhannya dengan cara diperam.
  • Benih direndam dalam air bersih selama kurang lebih 1 jam, kemudian ditiriskan dalam ayakan atau saringan sampai tidak ada air yang menetes.
  • Benih yang lembab tersebut kemudian dimasukkan dalam karung goni atau karung terigu (atau kain katun) dan dibiarkan selama 2 hari dalam ruangan yang terlindung.
  • Setelah dua hari akan nampak pada pangkal benih berwarna putih yang menandakan bahwa akar benih telah mulai tumbuh dan telah siap disemai dalam persemaian.
  • Benih yang telah diperam akan memiliki daya tumbuh yang lebih cepat dan lebih baik dibanding dengan benih yang tidak diperam, sehingga dalam persemaian akan tumbuh lebih kuat dan sehat.

Produksi padi yang baik dimulai dari benih yang baik.


Diambil dari berbagai sumber.

padi solbi agro 2

Dalam artikel bercocok tanam padi yang saya posting kali ini, saya anggap anda udah mengetahui cara bercocok tanam padi, yang saya tekankan dala postingan kali ini adalah agar hasil panen anda maksimal, dengan aplikasi Solbi Agro,  ada beberapa hal yang perlu di persiapkan, dan langkah yang harus kita lakukan adalah :
1. BENIH.
Treatment Benih.
Pilihlah benih padi dengan kualitas unggul, lalu lakukan perendaman pada benih padi, pada saat merendam  benih, tambahkan:
1. Pestisida Khusus perendaman benih sesuai  dosis anjuran.
2. Solbi Agro dosis 5ml (2 tutup dalam botol) untuk 15 benih.


2. PEMBIBITAN.
Persiapkan Lahan untuk Persemaian.
Semprotkan Solbi Agro dengan dosis 10ml (4 tutup dalam botol) dan pestisida pengendali wereng dan kupu-kupu ke lahan semai pada saat:
a. 1 (satu) Hari Sebelum Sebar.
b. 7 (tujuh) Hari Setelah Sebar.
c. 14 (empat belas) Hari Setelah Sebar.
d. 1 (satu) Hari Sebelum Tanam (nandur).

3. LAHAN TANAM
Sebelum dilaksanakan penanaman (nandur), lakukan:
a. Setelah pembajakan pertama, taburkan kaptan (kapur tano) sebanyak 500kg s/d 1.000 kg per hektar (sebaiknya tambahkan juga kompos).
b. Taburkan pupuk SP 36 sebanyak 100kg s/d 200kg per hektar.
c. Semprotkan. Solbi Agro 2 (dua) hari sebelum tanam(nandur) dengan dosis 2 botol per hektar.

4. JARAK TANAM.
Untuk menjaga kelembaban udara guna mengendalikan hama dan penyakit, jarak tanamanya adalah:
40 cm x 20 cm untuk musim hujan
35 cm x 20 cm untuk musim kemarau.

5. PEMUPUKAN.
a. Pemupukan I dilakukan pada 15 HST (Hari Setelah Tanam):
    Urea 50 kg s/d 100kg per hektar.
    NPK Phonska  150kg per hektar
    Bonitro Plus 3kg per hektar

b. Pemupukan II dilakukan pada saat 30 HST
    NPK Phonska 200kg per hektar
    Bonito Plus 3 kg per hektar

c. Pemupukan III dilakukan pada saat 30 HST
    SP 36 50kg per hektar
    KCL 50kg per hektar
    Bonitro Plus 3 kg per hektar

6. PENYEMPROTAN.
Semprotkan Solbi Agro sebanyak 2 botol per hektar bersama dengan pestisida pada 14 HST, 28 HST, 42 HST, 56 HST, dan 75 HST.
Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam

Untuk pembelian solbi agro silahkan klik Disini

cabai solbi agro

APLIKASI SOLBI AGRO PADA TANAMAN CABAI POLA TANAM INTENSIF


Persiapan lahan

Pada pola tanam cabai Intensif, persiapan lahan sangat penting diperhatikan, tahapan yang harus di perhatikan sebagai berikut :
pH tanah diusahakan pH 6



Metode pestisida Organik

Buat pestisida organic dari bahan-bahan sebagai berikut untuk kebutuhan 1 hektar :

40 kg mengkudu yang telah matang di blender + 40 kg buah maja ( brenuk ) juga di blender, masukan kedalam tong ukuran 150 liter + air 100 liter + 1 kg gula pasir + 6 botol SOLBI AGRO, diamkan minimal 24 jam, lalu saring setiap 1 liter bahan + 4 -5 liter air, lalukan penyemprotan setiap minggu selama budidaya berlangsung.

Komposisi ini dapat menanggulangi penyakit tanaman dan serangan hama.

Metode pemupukan intensif :
  1. Siapkan tong ukuran 200 liter, masukan 10 kg kompos + 5 kg NPK Mutiara 16-16-16 + 5 kg dolomite + 2 botol SOLBI AGRO lalu diaduk merata, berikan campuran ini untuk 2000 pohon atau 100 ml / pohon, lakukan pemupukan cor ini sebanyak minimum 8 kali setiap minggu dimulai pada umur 14 HST.
  2. Setiap 3 kali panen atau petik lakukan pengkocoran tanaman dengan metode yang sama hanya pupuk NPK Mutiara 16-16-16 + 2 kg pupuk KNO3. tujuan dari aplikasi ini agar masa produksi di perpanjang dan tanaman tidak mengalami stagnasi produksi. 

TOTAL KEBUTUHAN SOLBI AGRO PER 1 MUSIM TANAM PER HEKTAR

Untuk pemesanan solbi agro silahkan klik disini

padi solbi agro

Aplikasi Menanam Padi 


APLIKASI SOLBI AGRO UNTUK TANAMAN PADI SAWAH


Persiapan pembenihan.
  • Perendaman benih padi : siapkan bak plastic / ember untuk perendaman benih padi, teteskan SOLBI AGRO sebanyak 1 ml / 4 liter air, masukan benih padi sampai seluruhnya terendam, diamkan selama 24 jam, lalu tiriskan, benih padi yang sudah ditiriskan timbun dan tutup dengan karung, biarkan tertutup selama 24 jam, setelah akar terlihat tumbuh maka benih padi siap ditabur.
  • Persipan lahan persemaian :
  1.  Buat bedengan setinggi 5 cm, lebar bedengan 1,2 m x 10 m atau tergantung banyaknya benih yang akan ditabur, jarak antar bedengan 20 cm.
  2. Taburkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 100 gr / m2 , semprot lahan persemaian dengan SOLBI AGRO dosis 1 ml / 7 liter air, atau air sisa perendaman dapat di gunakan.
  3. Taburkan benih yang sudah siap sebanyak 50 gm / m2.
  4. Semprotkan SOLBI AGRO sebanyak 1 ml / 7 liter air setiap 5 hari sekali, bibit padi siap ditanam 14 HST atau setelah tumbuh 2-4 anakan.

Persiapan lahan tanam.
-   Tebarkan pupuk kompos sebanyak 1 ton atau pupuk kandang sebanyak 2 ton, lalu bajak lahan sampai lahan matang, semprotkan SOLBI AGRO sebanyak 1 ml / 7 liter air semprot merata pada lahan sawah, bermanfaat untuk mendekomposisi bahan organic dan kompos menjadi makanan yang siap saji untuk tanaman padi.
-  Setelah 2 minggu ( persiapan lahan dan tabor benih padi dilakukan bersama-sama ) maka bibit padi siap ditanam, atur jarak tanam, ada beberapa alternative pilihan metode tanam seperti :
  1. Metode ubinan 25 X 25 cm , 30 X 30 cm dengan tiap lubang tanam 1 bibit padi saja.
  2. Metode jajar legowo , 10 X 20 X 40 cm dengan tiap lubang tanam 1 bibit padi saja, arah baris tanaman menghadap barat ke timur, sehingga arah angina utara ke selatan , dapat di gambarkan sebagai berikut :
  3. Apabila serangan hama keong mas mengganggu, maka taburkan basmi keong ( molusikida organic, tersedia di klinik agropolitan gorontalo ) sebanyak 5 kantong setiap hektar sebelum 2 hari sebelum lahan ditanami.
  4. Penyemprotan SOLBI AGRO setiap 2 minggu sekali dimulai pada saat umur padi 14 Hari Setelah Tanam ( HST ) ,28 HST, 42 HST dan 56 HST, dengan dosis 1 ml / 7 liter air atau 5 botol / hektar.
  5. Lakukan pengontrolan warna daun diumur tanaman 14 HST, 21 HST dan 28 HST dengan alat BWD ( Bagan Warna Daun ), pedoman penggunaan pupuk Urea ( pupuk an-organik ), sehingga pemakaian pupuk an-organik benar-benar sesuai kebutuhan tanaman.
  6. Pengontrolan tanaman apabila terkena serangan hama, dapat dilakukan secara preventif seperti penanggulangan hama dengan metode pestisida nabati, untuk kebutuhan 1 hektar sawah, dibuat dari perasan air buah mengkudu sebanyak 20 kg + 20 kg perasan buah maja ( brenuk bahasa sunda ) + 1 kg Gula pasir + 100 liter air = diamkan selama 1 malam sampai perasan buah terasa wangi, campurkan setiap 1 liter + 3 liter air , lakukan penyemprotan sawah setiap 1 minggu sekali, maka serangan hama dan penyakit akan sangat berkurang.
  7. Untuk pengendalian hama secara kimiawi, dapat dipakai pestisida kimia secara preventif, lakukan sesuai petunjuk pemakaian.
  8. Panen dilakukan saat malai padi sudah berisi dengan ditandai gabah menguning, dan apabila gabah digigit akan patah, atau setelah umur tanaman 90 HST.
Demikian metode penanaman padi metode SOLBI AGRO, selamat mencoba, dan salam sukses.

Untuk pembelian solbi agro klik disini

Sumber : SolbAgro

Selasa, 21 Februari 2012

mengatasi tanah masam dan basa



mengatasi-tanah-masam-tanah-basa-tandus Artikel yang akan maspary tulis tentang cara mengatasi tanah asam dan basa ini berkaitan erat dengan tulisan saya terdahulu yaitu yang berjudul Mengukur pH Tanah Dengan Kertas Lakmus/ pH Indikator. Bagi rekan-rekan yang belum membacanya silahkan dibaca dulu.
Permasalan tanah sebenarnya bukan hanya tentang keasaman tanah (pH tanah) melainkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, akan tetapi kali ini maspary hanya akan membahas tentang cara mengatasi tanah yang asam dan tanah yang basa. Untuk permasalahan yang lain tentang mikroorganisme tanah, KTK tanah, struktur tanah, aerasi tanah dan lain-lain mudah-mudahan bisa kita bahas dilain waktu.
Pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman:
  1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan mudah larut dalam air.
  2. Derajat pH dalam tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Jika tanah masam akan banyak ditemukan unsur alumunium (Al) yang selain meracuni tanaman juga mengikat phosphor sehingga tidak bisa diserap tanaman. Selain itu pada tanah masam juga terlalu banyak unsur mikro yang bisa meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah basa banyak ditemukan unsur Na (Natrium) dan Mo (Molibdenum)
  3. Kondisi pH tanah juga menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada pH 5,5 – 7 jamur dan bakteri pengurai bahan organik akan tumbuh dengan baik. Demikian juga mikroorganisme yang menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik.
Setelah kita mengukur pH tanah dan telah kita ketahui keasamannya lalu apa yang akan kita perbuat pada tanah kita tersebut?
Jika pH tanah yang kita ukur tadi tidak sesuai harapan kita tentunya kita akan mencoba mengubah pH tanah tersebut sesuai dengan yang kita harapkan. Sebenarnya setiap tanaman memerlukan pH tertentu yang spesifik untuk pertumbuahnnya yang optimal, akan tetapi pH tanah yang ideal untuk semua jenis tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura di Indonesia adalah antara 6 sampai 7. Jika pH tanah kita sudah menyimpang dari kisaran tersebut maka segeralah mengatasinya. Sebagai contoh jika pH tanah dibawah 6 itu berarti tanah masam dan jika lebih dari 7 berarti basa.


Mengatasi Tanah Masam
  1. Pengapuran untuk meningkatkan pH dan mengatasi keracunan Al. Untuk mengatasi kendala kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi dapat dilakukan pengapuran. Kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi dapat dinetralisir dengan pengapuran. Pemberian kapur bertujuan untuk meningkatkan pH tanah dari sangat masam atau masam ke pH agak netral atau netral, serta menurunkan kadar Al. Untuk menaikkan kadar Ca dan Mg dapat diberikan dolomit, walaupun pemberian kapur selain meningkatkan pH tanah juga dapat meningkatkan kadar Ca dan kejenuhan basa. Terdapat hubungan yang sangat nyata antara takaran kapur dengan Al dan kejenuhan Al. Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, umumnya sekitar 3 t/ha, berkisar antara 1-5t/ha. Kapur yang baik adalah kapur magnesium atau dolomit yang dapat sekaligus mensuplai Ca dan Mg.
  2. Pemberian Bahan Organik. Bahan organik selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Bahan organik dapat meningkatkan agregasi tanah, memperbaiki aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur tanah menjadi lebih remah dan mudah diolah. Bahan organik tanah melalui fraksi-fraksinya mempunyai pengaruh nyata terhadap pergerakan dan pencucian hara. Asam fulvat berkorelasi positif dan nyata dengan kadar dan jumlah ion yang tercuci, sedangkan asam humat berkorelasi negatif dengan kadar dan jumlah ion yang tercuci. Penyediaan bahan organik dapat pula diusahakan melalui pertanaman lorong (alley cropping). Selain pangkasan tanaman dapat menjadi sumber bahan organik tanah, cara ini juga dapat mengendalikan erosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman Flemingia sp. dapat meningkatkan pH tanah dan kapasitas tukar kation serta menurunkankejenuhan Al. Petani menyadari bahwa pemberian pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah. Menurut mereka, pengaruh pupuk organik dalam memperbaiki kesuburan tanah kurang spontan akan tetapi pengaruhnya lebih tahan lama. Sedangkan pupuk buatan pengaruhnya spontan akan tetapi hanya tahan beberapa minggu atau bulan. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk hijau, kotoran ternak, bagas, dan sebagainya. Berdasarkan pengalaman bahwa pengusahaan tanaman semusim yang sebagian besar biomasanya tidak dikembalikan, lebih cepat menguras zat makanan yang ada di tanah, mereka mulai belajar mengembalikan sisa-sisa panen ke lahan.
  3. Pemberian Pupuk Phospat. Kekahatan P merupakan salah satu kendala utama bagi kesuburan tanah masam. Tanah ini memerlukan P dengan takaran tinggi untuk memperbaiki kesuburantanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Untuk mengatasi kendala kekahatan P umumnya menggunakan pupuk P yang mudah larut seperti TSP, SP-36, SSP, DAP. Pupuk tersebut mudah larut dalam air sehingga sebagian besar P akan segera difiksasi oleh Al dan Fe yang terdapat di dalam tanah dan P menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Fosfat alam dengan kandungan Ca setara CaO yang cukup tinggi (>40%) umumnya mempunyai reaktivitas tinggi sehingga sesuai digunakan pada tanah-tanah masam. Sebaliknya, fosfat alam dengan kandungan sesquioksida tinggi (Al2O3 dan Fe2O3) tinggi kurang sesuai digunakan pada tanah-tanah masam.
  4. Pengaturan sistem tanam. Pengaturan sistem tanam sebenarnya hanya bersifat untuk mencegah keasaman tanah atau mencegah kemasaman tanah yang lebih parah. Hal ini berkaitan erat dengan artikel maspary yang berjudul  Mengatasi Tanah Asem- asemen Pada Padi SawahPemberaan. Untuk mempertahankan kesuburan tanah, petani memberakan lahan [Bahasa Jawa: bero] atau membiarkan semak belukar tumbuh di lahan yang telah diusahakan beberapa musim. Menurut mereka, tanaman akan tumbuh lebih baik pada lahan yang sebelumnya diberakan. Bera dengan hanya mengandalkan suksesi alami memerlukan waktu lebih lama untuk mengembalikan kesuburan tanah. Tumpanggilir. pengusahaan satu jenis tanaman semusim saja selama tiga tahun berturut-turut menyebabkan tanah menjadi “kurus” dan “cepat panas”. Menurut pengamatan petani, jenis tanaman pangan yang banyak menguras zat makanan dalam tanah [Bhs.Jawa : ngeret lemah] adalah ubikayu, ketela rambat dan kacang tanah. Tumpangsari. Beberapa petani juga melakukan tumpangsari di lahan mereka. Pada umumnya dasar keputusan petani untuk memilih sistem tumpangsari adalah karena alasan ekonomi, bukannya kesadaran untuk mempertahankan kesuburan tanah. Misalnya pendapatan petani dari hasil tumpangsari jagung dan padi ternyata lebih besar dari hasil jagung atau padi monokultur. Pencegahan erosi. Pada dasarnya petani menyadari pentingnya pencegahan erosi di lahan mereka, terutama pada lahan yang curam. Beberapa usaha yang telah dicoba adalah dengan membuat guludan sejajar kontur atau menggunakan batang pohon yang ditebang pada saat pembukaan lahan sebagai teras-teras akan tetapi karena intensitas curah hujan yang tinggi serta struktur tanah yang kurang mantap menyebabkan guludan tersebut mudah longsor. Sebagian petani ada yang membuat guludan tegak lurus arah kontur, sehingga air limpasan bisa mengalir lebih cepat. Cara ini memang bisa mengurangi kerusakan guludan dan mempercepat pematusan karena tanaman tertentu tidak menyukai tanah yang terlalu basah, tetapi pengikisan tanah (erosi) tetap terjadi.
  5. Pemberian Mikroorganisme Pengurai. Terdapatnya bahan organik yang belum terurai juga akan menyumbangkan tingkat keasaman tanah, pristiwa ini sering maspary lihat pada tanah-tanah sawah yang terlalu cepat pengerjaannya. Pemberian mikroorganisme pengurai akan mempercepat dekomposisi bahan organik dalam tanah sehingga akan membantu ketersediaan dan keseimbangan unsur hara. Selain itu perombakan bahan organik juga akan menyeimbangkan KTK tanah.

Mengatasi Tanah Basa
Untuk mengatasi tanah-tanah basa menurut maspary bisa dilakukan dengan cara pemberian sulfur atau belerang. Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau bubuk sulfur yang mengandung belerang hampir 100 % .  Pemberian pupuk yang mengandung belerang kurang efektif jika digunakan untuk menurunkan pH. Beberapa pupuk yang mengandung belerang yang bisa digunakan antara lain ZA ( Amonium sulfat ), Magnesium sulfat, Kalium sulfat, tembaga sulfat dan seng sulfat. Pemberian bahan organik/ pupuk organik juga bisa membantu menormalkan pH tanah.
Yang perlu diperhatikan oleh rekan-rekan Gerbang Pertanian  dalam merubah pH tanah tidaklah semudah membalikkan tangan, tidak akan selesai dalam waktu satu atau dua minggu saja akan tetapi harus dilakukan terus-menerus dari musim kemusim secara terarah baik dalam pengapuran maupun pemupukannya.
Sekian dulu pembahasan kali ini tentang ekologi tanah khususnya tentang cara mengatasi tanah masam dan tanah basa. Semoga artikel dari Gerbang Pertanian ini bisa berguna bagi petani Indonesia.


Jayalah Pertanian Indonesia!!

      maspary

Ingin melengkapi artikel ini? Silahkan tulis di kolom komentar. Karena keterbatasan waktu online maspary, jika ingin bertanya seputar pertanian silahkan langsung SMS aja ke 081 226 30 297 (SMS ONLY)

mengukur ph tanah



ph indikator Kali ini Gerbang Pertanian akan membagikan tips bagaimana cara sederhana dan mudah mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH indikator. Ini adalah cara yang biasa digunakan para petani bukan untuk tujuan penelitian dalam bidang ilmu tanah. Yach karena Gerbang Pertanian ditulis memang untuk para petani, dan penjelasannyapun menggunakan bahasa petani yang cenderung sederhana.
Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.
Langsung praktek aja ya,
Alat dan Bahan:
  1. Kertas lakmus atau pH indikator
  2. Air aqua
  3. Gelas aqua
  4. Sendok teh
  5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)
Cara pengukuran:
  1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
  2. Masukkan dalam gelas aqua
  3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
  4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
  5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
  6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
  7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
  8. Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa.
Sangat mudah bukan?
Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian ? Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.
pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).
Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.
Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.
Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.
Demikian sekelumit tips dari Gerbang Pertanian tentang bagaimana cara mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH meter, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Dan harapan saya tentunya akan bisa lebih meningkatkan hasil pertanian dari para petani kita.

Ingin melengkapi artikel ini? Silahkan tulis di kolom komentar. Karena keterbatasan waktu online maspary, jika ingin bertanya seputar pertanian silahkan langsung SMS aja ke 081 226 30 297 (SMS ONLY)

mengatasi hama burung


Kita ketahui bersama betapa beratnya serangan hama burung ini, ratusan bahkan ribuan burung secara bergerombol mendatangani hamparan petakan padi kita yang telah menguning. Satu burung bisa makan ratusan bulir gabah dalam satu harinya. Bisa kita perkirakan berapa kerugian dari kehilangan bulir gabah yang akan kita tanggung selama beberapa hari menjelang panen.
Selama ini yang maspary ketahui tentang cara mengendalikan burung yaitu dengan cara membuat bendera dari plastik atau kain, kaleng susu yang diisi kerikil atau membuat orang-orangan disawah. Benda-benda tersebut satu sama lain dikaitkan dengan tali menuju gubuk dimana kita bisa berteduh dan beristirahat. Sehingga kita dengan mudah menarik tali tersebut. Sekali tarik semua benda tersebut akan bergerak dan berbunyi sehingga burung-burung tersebut akan berhamburan pergi. Namun biasanya hanya terbang berputar dan akan kembali lagi kepetakan sawah kita, kemudian kita goyang lagi dan burung terbang lagi, demikian seterusnya. Jadi selama beberapa hari kita harus menggoyang-nggoyang tali tersebut. Selain itu juga bisa kita pasang jaring pada seluruh hamparan padi kita, tetapi biayanya juga lumayan mahal.

mengendalikan-hama-burung-tanaman-padi
Menurut mbah Gino yang namanya burung itu takut dengan warna merah, maka kita bisa menakut-nakutinya dengan warna tersebut. Dan biasanya jika burung dari langit tadi terbang mendekati sawah kita akan terbang pergi ketika melihat warna-warna tersebut. Jadi kita tidak perlu menggoyang-nggoyang terus kaleng-kaleng tersebut.
Caranya sangat mudah karena bahan melimpah apalagi untuk  petani yang biasa menanam kacang panjang atau gambas di pematangnya.
Bahan dan Alat :
  1. Bambu bekas ajir atau membuat sendiri dengan panjang 2 meter secukupnya.
  2. Cat berwarna merah
  3. Kuas
Cara kerja :
  1. Cat setengah/ seluruh  bagian dari ajir-ajir tersebut (sekitar 1,5 meter dari atas)
  2. Tanjapkan sekeliling hamparan padi kita, dengan jarak sekitar 1-2 meter
  3. Kalau perlu ditengahnya juga dikasih beberapa buah ajir tersebut.
Sangat mudah bukan ? silahkan dicoba
Itu dulu postingan dari maspary tentang cara sederhana mengendalikan hama burung pada tanaman padi, semoga bisa menjadi salah satu alternatif pengendalian hama burung tersebut. Dan semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan gerbang pertanian semua. Amiin.

Jaya Petani Indonesia !!

Maspary

Ingin melengkapi artikel ini? Silahkan tulis di kolom komentar. Karena keterbatasan waktu online maspary, jika ingin bertanya seputar pertanian silahkan langsung SMS aja ke 081 226 30 297 (SMS ONLY)

10 rahasia memperbanyak anakan padi

10 RAHASIA MEMPERBANYAK ANAKAN PADI


anakan-produktif-tanaman-padi Salam Pertanian!! Banyak anak banyak rejeki, falsafah ini sangat pas jika diterapkan dalam ilmu budidaya tanaman padi. Semakin banyak anakan produktif tanaman padi diharapkan akan semakin banyak malai yang terbentuk dan akhirnya diharapkan semakin banyak peningkatan produksi yang kita peroleh. Oleh karena banyaknya anakan produktif merupakan salah satu kunci peningkatan produktivitas tanaman padi selain banyaknya bulir isi pada tiap malai.
Banyak sekali teori dan pengalaman dalam ilmu pertanian berbeda daerah berbeda bdaya beda orang beda cara, demikian pula banyak sekali tips, teori dan metode untuk memperbanyak anakan tanaman padi. Kali ini Gerbang Pertanian akan membagikan sedikit pengalaman kepada pembaca semua bagaimana caranya untuk memperbanyak anakan produktif tanaman padi. Informasi ini kami peroleh dari berbagai sumber dan pengalaman dilapangan.
  1. Tanamlah bibit padi muda. Menurut informasi yang maspary peroleh semakin muda umur bibit padi akan semakin potensi memproduksi anakan yang lebih banyak. Umur terbaik untuk tanam padi adalah antara 10 – 18 hss (hari setelah sebar).
  2. Aplikasi pupuk Phospat seperti SP36 seawal mungkin (kalau perlu sehari atau 2 hari sebelum tanam). Pupuk SP36  membutuhkan waktu yang agak lama untuk bisa terserap oleh akar tanaman, oleh karena itu pemberian SP36 harus seawal mungkin. Salah satu fungsi unsur P yang terkandung dalam SP36 adalah merangsang pembentukan akar, oleh karena itu  maspary menganjurkan pemberian unsur P saat vase pembentukan anakan supaya anakan yang terbentuk bisa diimbangi dengan akar yang sehat, kuat dan panjang.
  3. Aplikasi pupuk Nitrogen seperti urea seawal mungkin. Maksimal 5 hari setelah tanam harus sudah diberikan. Unsur Nitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan, oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini.
  4. Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi. Tanam bibit padi yang terlalu dalam akan menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya. Cuma didaerah maspary yang menjadi kendala adalah tukang tanamnya yang sulit melaksanakan, yach….. karena terbiasa tanam dalam. Pernah saya menanyakan pada tukang tandur (tukang tanam) kenapa kalau tanam harus dalam, mereka menjawab katanya kalau nggak dalam nggak enak pak!!
  5. Pengairan yang tidak selalu tergenang. Jaga pemberian air pada tanaman padi secara periodik diairi lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi demikian seterusnya.
  6. Penggunaan varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap varietaspasti akan mempunyai kemampuan sendiri-sendiri dalam membentuk anakan yang produktif.
  7. Jarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur. Walaupun anakan terbentuk banyak akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa gunakan sistem tanam jajar legowo seperti yang telah Gerbang Pertanian tulis beberapa waktu yang lalu. Tetapi jika jarak tanamnya menggunakan 40 cm gak perlu pake sistem legowo lagi.
  8. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (hormon tanaman) terutama yang mengandung sitokinin dan giberelin. Menurut maspary poin nomor 8 ini hanyalah opsional, jadi merupakan faktor pendukung saja yang boleh dlakukan dan boleh tidak. Jika mau diberikan sebaiknya bersamaan saat pemupukan oleh karena itu berikan ZPT yang bentuknya padat seperti ZPT Organik yang Gerbang Pertanian telah sediakan. Boleh juga disemprotkan saat umur 15 hst.
  9. Pemberian pupuk organik padat sebagai penyubur dan pembenah tanah. Ini berhubungan erat dengan kondosi kesuburan tanah anda dan proses penyerapan unsur hara yang akan diberikan pada tanaman. Oleh karena itu jumlahnya sangat relatif tergantung kondisi tanah masing-masing petani.
  10. Waspada terhadap hama dan penyakit. Hama yang punya potensi mengurangi anakan antara lain keong mas, sundep dan tikus. Sedangkan penyakit yang membahayakan saat pembentukan anakan padi adalah penyakit busuk pangkal batang padi. Untuk mengatasi semua itu Maspary telah membahasnya semua. Coba telusuri saja di kotak pencarian pada blog Gerbang Pertanian pojok kanan atas.
Ternyata untuk memperbanyak anakan produktif pada tanaman padi tidak mudah ya…. banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Barangkali ada rekan-rekan Gerbang Pertanian yang punya tips lain yang lebih mudah untuk memproduksi anakan produktif tanaman padi silahkan hubungi maspary. Kita sharingkan ke teman-teman petani yang lain agar bisa membantu mereka dalam meningkatkan produksinya.
Semoga sedikit tulisan yang terbentuk dari buah pikiran dan pengalaman dari maspry ini bisa memberikan jawaban kepada petani atas persoalan peningkatan produksivitas tanaman padi di Indonesia.
Salam Pertanian!!
Maspary

Ingin melengkapi artikel ini? Silahkan tulis di kolom komentar. Karena keterbatasan waktu online maspary, jika ingin bertanya seputar pertanian silahkan langsung SMS aja ke 081 226 30 297 (SMS ONLY)